Jumat, 21 Mei 2021

 

Pramuka, Praja Muda Karana, sebuah kegiatan Extra Kurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh siswa kelas satu SMA Negeri 1 Pati. Pada saat aku duduk di bangku Sekolah Dasar, aku sering mengikuti perkemahan. Di waktu SMP aku hanya sekali mengikuti perkemahan. Aku sangat suka kegiatan ini. Aku sangat senang dengan kegiatan belajar sambil bergembira.  Belajar tali menali, belajar sandi-sandi, belajar cara bertahan hidup di alam bebas, belajar simaphore, belajar beribadah, belajar bersosialisasi , belajar untuk hidup bersama dengan teman baik dikala duka maupun suka, belajar untuk menerima hukuman dengan iklas. Aku sangat hafal betul lagu himne pramuka...dan mampu menyanyikannya.

HYMNE PRAMUKA

Kami Pramuka Indonesia.

Manusia Pancasila.Satyaku

Kudarmakan.Darmaku Kubaktikan.

Agar Jaya Indonesia.

Indonesia Tanah Airku.

Kami Jadi Pandumu.

Seorang pramuka sejati akan selalu mencintai Ibu Pertiwi. Seorang pramuka sejati akan selalu berpartisipasi membangun negeri ini. Sebagaimana ditulis pada syair Hymne Pramuka, mampu mencintai negeri dan membawa kejayaan bangsa ini.  Seorang anggota pramuka sudah sepantasnya mengamalkan TRI SATYA dan DASA DARMA.

Aku juga berusaha untuk menghafal, memahami, menghayati dan sekaligus berusaha untuk mengamalkan isi dari Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka. Aku masih hafal TRI SATYA dan DASA DARMA PRAMUKA.

TRI SATYA:

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh sungguh:

1. Menjalankan kewajibanku terhadaop Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan  mengamalkan Pancasila.

2. Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.

3. Menepati Dasa Darma

Sedangkan DASA DARMA PRAMUKA adalah:

PRAMUKA ITU:

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.

3. Patriot yang sopan dan ksatria

4. Patuh dan suka bermusyawarah

5. Rela menolong dan tabah

6. Rajin trampil dan gembira

7. Hemat cermat dan bersahaja

8. Disiplin berani dan setia

9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya

10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

Ada pengumuman bahwa nanti malam ada penerimaan anggota Ambalan. Berpakaian seragam Pramuka lengkap. Jangan lupa memakai kacu leher dan atribut lainnya. Begitu diumumkan....bahwa pada malam nanti ada kegiatan pramuka semalam suntuk.

Setelah pulang aku mohon ijin pada Ibu Muniroh bahwa selama satu malam saya harus mengikuti kegiatan kepramukaan semalam suntuk. Beliu mengijinkan. Aku berangkat setelah maghrib dengan sepeda onthel. Setelah sampai di halaman sekolah, kami dibariskan.

Kakak pembina memberikan aturan-aturan secara lisan kepada calon anggota ambalan. Jumlah kami sekitar 400 siswa. Kami terdiri dari kelas I Satu sampai kelas Satu Sepuluh. Semua calon anggota harus berjalan kaki di  jalan setapak di persawahan  dan menyusuri jalan di desa-desa sekitar sekolah. Salah seorang pembina memberi arahan, “Mulai dari sekolah ini, kamu harus berjalan satu-satu menuju ke selatan. Untuk tanda kemana untuk arah kamu yang dituju selanjutnya, ikuti saja petunjuk dari kakak pembina yang ada di perjalanan.”

Hari mulai malam. Rembulan bersembunyi di balik awan yang tebal. Kulangkahkan kakiku berjalan menurut perintah dari kakak pembina. Hampir di setiap pertigaan atau perempatan jalan, ada kakak pembina yang berpakaian lengkap memberi petunjuk arah dan memberi beberapa pertanyaan yang wajib dijawab. Mulai dari hafalan Tri Satya, Dasa darma sampai pengetahuan umum. Kalau tidak dapat menjawab , sebagai hukumannya adalah push up 10 kali. Aku dan temanku, tak mengenali nama-nama dari kakak pembinaku karena berada di keremangan  malam.

Kalau ditanya dan aku bisa menjawab, maka aku dapat meneruskan perjalanan. Aku menyelinap di malam yang remang-remang. Dengan sedikit rasa takut, setelah 10 menit perjalanan, aku menunggu teman lain yang berada di belakang saya. “Ini kesempatan untuk ngerjain temanku,”pikirku dalam hati. Aku berdiri terdiam tanpa suara seperti patung. Beberapa nyamuk yang hinggap dan mau menyedot darahku kuhantam dengan tanganku. “Plak,” ia mati seketika.  Ada dua teman yang berjalan. “Berhenti! “kataku. “Siapkan  dan beri salam!” aku berpura-pura seolah-olah seperti kakak pembina. “Siap...Grak....Beri Salam...Salam Pramuka....” Tak tega juga aku melihat mereka menuruti saja perintahku. Aku harus mengatakan pada mereka apa yang sebenarnya terjadi. Setelah berhasil kukerjai, akhirnya aku berkata,”Maaf ya...aku ngerjain kamu. Aku agak takut berjalan di kegelapan malam. Aku cari teman untuk jalan bareng bersama.”  “Oh...kamu,”kata mereka. Walau mereka berhasil aku kerjain, mereka tidak marah karena mendengar kata maaf dariku. Akhirnya, kami bertiga secara bersama-sama menghadapi segala rintangan, mulai dari menyusuri sungai yang dangkal yang ada di persawahan desa Mblaru, melewati gerumbul sawah dan menjawab beberapa pertanyaan dari beberapa kakak pembina.

 Pukul tiga, kami semua sudah sampai di halaman sekolah. Semua disiapkan. Prosesi upacara penerimaan anggota ambalan Pramuka SMAN 1 Pati dilaksanakan. Setelah secara resmi kami diterima, dan upacara selesai, kami semua dibubarkan dan kami pulang menuju ke rumah masing-masing dengan mata yang terkantuk-kantuk.

 

0 komentar:

Posting Komentar