Kamis, 10 Desember 2015

Ditulis dan dipostingkan oleh Admin Blog.
Shobat, kegiatan sehari hari yang kita lakukan kadang membuat kita jenuh. Kita butuh refreshing atau menyegarkan pikiran kembali. Bukan sekedar pamer shobat...tapi aku sengaja menulis pengalaman yaitu "Travelling ke Pacitan".  Siapa tahu shobat yang hobinya travelling, bepergian atau sekedar berpetualang bisa singgah di Pacitan. sebuah kabupaten di Jawa Timur  kelahiran Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden dua periode RI sebelum Presiden RI sekarang Bp Joko Widodo. Di sebelah timur Kabupaten Pacitan adalah Kabupaten Trenggalek. disebelah utara Kabupaten Ponorogo dan di sebelah barat Kabupaten Wonogiri dan di sebelah selatan adalah Samudera Hindia atau Pantai Selatan.

Hari Rabu, 9 Desember 2015, ada libur nasional sehari dalam rangka pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah serentak di seluruh Indonesia. Saya yang berada di Kabupaten Pati pada hari tersebut belum dilaksanakan Pemulihan Kepala Daerah karena masa kerjanya masih. Pada hari itu adalah kesempatan bagiku untuk menjenguk 2 anak kami yang berada di Pondok Modern Darussalam Gontor. Hari Kamis sore aku berasama istri dan si bungsu berangkat dari Pati dengan sepeda motor. Dari Pati, aku menuju ke Purwodadi. dari selatan kota Purwodadi, kami mengambil arah ke timur sampai sekitar Kuwu. Kemudian kami mengambil arah selatan, sampai di Sambung Macan Sragen, kami mengambil arah ke timur menuju Kota Ngawi. dari Ngawi mengambil ke arah selatan menuju Magetan daerah Maospati. Dari Maospati ke Madiun kemudian ke Ponorogo, Gontor. Setelah bertemu kedua anak kami dan memberi motivasi, pagi harinya kami pulang.



Dalam perjalanan pulang, kami teringat Pacitan. Kabupaten  di sebelah selatan Ponorogo. Menurut cerita teman, Pacitan adalah kabupaten dengan seribu goa dan pantai pantai yang demikian indah. Dengan persetujuan istri , kami putuskan untuk menuju ke Pacitan. Uang saku untuk beli Pertamak dan makan kami perkirakan cukup. Dari Ponorogo aku ambil arah ke selatan. Memang benar jalan berliki-liku dan naik turun sesuai dengan karakter perbukitan dan pegunungan. Walau demikian kami merasa senang karena jalan demikian halus dan pemandangan disepanjang perjalanan yang demikian indah. Seolah olah kami berada didunia lain. Sesampai di perbatasan. kami berhenti sejenak untuk mengabadikan sebuah tulisan. Pacitan Kota Seribu Goa.


Setelah masuk kabupaten Pacitan, kami bertanya pada dua anak muda. Kalau menuju ke pantai arahnya kemana Mas. Satu dari anak muda tadi memberi penjelasan bahwa ada dua jalan besar. Tapi kalau bapak ingin kepantai lewat jalan tembus ke selatan ini sehingga samapi di pantai Lorok, Di Lorok ada beberapa pantai yang dapat dikunjungi yaitu Pantai Taman, Pantai Soge dan Pantai Pidakan. Bila bapak ingin menuju ke Pacitan ambil arah ke barat disitu ada jalan raya menuju ke Pacitan hingga arah Wonogiri dan Solo. Kalau bapak sampai di daerah itu ada jembatan yang demikian indah namanya Jembatan Soge. 



Sesampai di tengah perbukitan. istri membeli lontong bungkus dengan harga Rp. 2000,- per bungkus ditempat keramaian di salah satu TPS di dekat kantor desa yang pada saat itu sedang mengadahan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pacitan untuk masa jabatan lima tahun ke depan. Rakyat pedesaan yang kami lewati demikian antusias memilih walau sebagian masyarakat harus rela berjalan kaki. Banyak masyarakat yang kami lewati demikian ramah. Diantara mereka bahkan ada yang meminta kami untuk mampir ke kediaman mereka. Kami mengucapkan banyak terima kasih karena kebaikan mereka. Karena kami ingin sampai di tempat tujuan, kami menolak secara halus dan mengucapkan terima kasi kepada mereka.


Sesampai di Lorok, kami ambil arah selatan. Kami sampai di Lokasi Pantai Taman. Kami tidak masuk di situ karena pertimbangan keuangan. Kami meluncur kearah barat. Tampaknya ada pantai yang demikian indah dan masih perawan. Pantai Soge. Pantai dengan pasir putih dan pemandangan yang demikian indah, Kami masuk ke lokasi ini tanpa membayar sepesenpun alias gratis. Di pantai itu kami menikmati keindahan deburan ombak dan hamparan pasir putih. Kami tidak sendiri melainkan ada banyak pengunjung disitu. Subhannalloh. Perjalanan yang demikan jauh sekitar 80 km dari Ponorogo terasa terobati dengan menyaksikan hamparan Laut Selatan atau Samudera Hindia ini. Air laut yang demikian jernih ditiuap angin dan ombak yang bekejar kejaran setinggi 1 sampai 4 meter, Kami minta salah satu pengunjung untuk mengabadikan kami di Pantai itu. Sebenarnya kami ingin masuk dan main air di pantai tersebut tapi kami khawatir deburan ombak.


Inilah beberapa gambar dari Pantai yang kami kunjungi.


VIDEO SEBUAH PANTAI YANG MASIH PERAWAN 
DI PACITAN , SILAKAN KLIK