Selasa, 15 Agustus 2017

Ditulis dan dipostingkan oleh Admin Blog



Perjuangan dengan segala pengorbanan telah dilaksanakan oleh para pejuang negeri ini pada saat kemerdekaan sekitar 72 tahun lalu . Tak hanya harta benda yang dikorbankan tetapi juga keluarga dan nyawa yang dipertaruhkan. Tak terhitung dengan nilai rupiah dan tak tergadaikan dengan nilai dollar. Dengan semangat perjuangan, para pejuang dengan segala daya upaya telah melepaskan negeri ini dari para penjajah yang sangat kejam.

Sebuah kenyataan.....apabila kita hidup di saat itu tentu kita terlibat dengan perjuangan untuk menegakkan merah putih tetap berkibar di negeri kita tercinta INDONESIA. Ikut menelorkankan dasar yang kuat bagi bangsa ini yaitu Pancasila dan UUD 1945 sebagai salah satu alat pemersatu bangsa dan sekaligus untuk meraih tujuan didirikannya negeri ini yang terdapat pada Alinia ke IV Pembukaan UUD 1945.

Kita sebagai bagian dari negeri ini tentu bakal mempertahankan keerdekaan dengan cara mengisi kemerdekaan. salah satu diantaranya adalah menjaga persatuan dan kesatuan bangsa negeri tercinta kita INDONESIA. Bahu membahu untuk saling bekerja sama mengisi kemerdekaan dengan bekerja keras sesui dengan bidang pekerjaan kita masing masing. Memang belum sepenuhnya tercapai cita cita para pendiri dan masyarakat pejuang  negeri ini, tapi paling tidak kita selalu berusaha untuk berbuat yang terbaik untuk diri kita, keluarga dan negeri ini.

Semoga Allah SWT mengampuni segala dosa para pahlawan kemerdekaan Republik Indonesia dan orang orang yang berjuang ikut mendukung berdirinya negeri ini. Dan semoga kita yang merupakan bagian dari negeri ini dapat ikut mempertahankan dan sekaligus mengisi kemerdekaan negeri ini sampai hembusan nafas yang terakhir.

DIRGAHAYU  REPUBLIK INDONESIA YANG KE 72

Api Abadi Merapen....Ditulis dan dipostingkan oleh Admin Blog

Nyala api dari bumi yang tak pernah padam.....Sebuah fenomena alam....yang menurut cerita rakyat setempat....merupakan peninggalan dari Salah Waliulloh Sunan Kalijaga (Raden Sahid) waktu Kerajaan Demak Bintoro.....benar tidaknya cerita ini....Waullohu Alam...Hanya Allah SWT Yang Maha Mengetahui.....di Godong Purwodadi. Api ini beberapa kali diambil untuk event nasional....misalnya Api PON.....beberapa tahun lalu....Kami menyempatkan mampir disaat perjalanan jauh dari Kediri ke Temanggung........


Sabtu, 13 Mei 2017

Ditulis dan dipostingkan oleh Admin Blog
Hari libur adalah hari dimana kita dapat refreshing. Dengan tiket dan parkir yang amat bersahabat, Lorodan Semar adalah sebuah tempat yang cukup baik untuk memanjakan anak bermain air. Merupakan sebuah tempat wisata air dan pemadangan di wilayah Pegunungan Kendeng yang letaknya tidak jauh dari Bukit Pandang. Satu lokasi. Lorodan Semar menawarkan wisata air alami. Air selalu bersih karena mengalir deras dari mata air raksasa di Pegunungan Kendeng yang berada di sekitar wilayah tersebut. Untuk mencapai Lorodan Semar dari Pati ke Kayen (arah Purwodadi). Dari Kayen sekitar 2 km ke arah selatan (arah Desa Purwokerto/Beketel). Jalan sudah beraspal. Tapi bila musim hujan  dan debit air sungai besar tempat ini ditutup karena berbahaya.








Jumat, 12 Mei 2017

Dituis dan dipostingkan oleh Admin. Assalamualaikum Wr Wb. Para pembaca yang budiman.

Bila para pembaca senang ber adventure dan travelling, Bukit Pandang adalah sebuah tawaran obyek yang masih perawan. Terletak di kawasan Pegunungan Kendeng (Pegunungan Kendeng) tepatnya di Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati Jawa Tengah. Dikelola oleh masyarakat setempat dan Karang Taruna Desa Duren Sawit yang bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Pati, MOU dengan Perhutani dan Angsuransi Keselamatan. Walau sedikit agak panas karena terletak di Kawasan Pegunungan Kapur, tapi bagi anda yang ingin refreshing mengapa tidak datang saja di kawasan ini. 

Dari kota Pati ambil arah ke selatan (arah Purwodadi) dan kira kira 16 km, anda akan masuk Kayen. Ambil arah Duren sawit Purwokerto (Beketel). Dari Kayen kira kira 2 km. Masuk obyek cukup dengan Rp. 3.000 per orang  dan parkir 3.000 utk sepeda motor, anda akan sepuasnya selfie di tempat yang baru tiga setengah bulan dibuka untuk umum. Selamat beradventure di Pegunungan Kendeng...











Rabu, 10 Mei 2017

Ditulis dan dipostingkan oleh Admin Blog.

Assalamulaikum Wr Wb....Semua teman
Ijinkan aku sharing sebuah judul diatas. Rasa peduli atau rasa sosial pada orang lain sudah ada sejak masa dulu. Ini dapat dibuktikan dari keberadaan beberapa bangunan yang dibangun pada masa dahulu yang hingga sekarang masih berdiri dengan megah. Misalnya Candi Borobudur, Candi Gedong Songo, Candi Prambanan, Masjid Agung Demak dan bangunan bersejarah lainnya. Bangunan bangunan tersebut ada tentu karena ada rasa kepedulian yang demikian besar dari sebagian besar masyarakat Indonesia pada jaman itu, Tidak hanya itu, dasar negara  yang berurat dan berakar dari Kebudayaan masyarakat Indonesia yaitu Pancasila, khususnya pada sila Kemanusiaaan Yang Adil Dan Beradab dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia juga menunjukkkan adanya rasa sosial dan rasa peduli yang sangat tinggi di negeri kita Indonesia ini.

Tadi siang. pada waktu jam istirahat, aku dan beberapa teman ngobrol di ruang guru. Salah satu teman bercerita. Istri dari temanku menjadi seorang guru di sebuah SMA. Ia bangun pukul 5 kemudian sholat shubuh dan setelah itu ia membangunkan anak anaknya. Istri temanku  tadi hanya sempat menyiapkan baju sekolah dan seragam lainnya. Ia tidak sempat menyiapkan makanan dan minum untuk sarapan anak anaknya. Pukul 06.00, ia harus meninggalkan rumah untuk bekerja mengajar di sekolah. Dengan jarak cukup jauh sekitar 20 km, ditempuh dengan kurang lebih 55 menit dengan kecepatan sedang. Dengan datang di sekolah kurang dari pukul 07.00, ia aman absensi dengan finger (jari).

Apa yang terjadi di jalan? Di jalan raya sekitar 10 meter dihadapannya, ada sebuah kecelakaan dimana ada seorang siswa berseragam SMA sedang menolong seorang yang jatuh dengan jilbab dan baju siswa tersebut berlumuran darah. Sebenarnya banyak para pegaai yang lewat diwaktu itu, tapi mereka  acuh dengan hal ini karena dengan menolong berarti harus kehilangan absensi. Dengan kehilangan absensi sekali saja maka akan kehilangan Tunjangan Perbaikan Penghasilan. Sekali tidak absen dianggap dengan alasan apapun tidak dibenarkan. Ini berati dua pilihan yang sangat amat sulit sekali. Menolong bearti harus rela kehilangan sekitar 2.000.000 TPP sebulan. Oleh karena itu banyak pegawai yang lalu lalang di TKP (Tempat Kejadian Perkara) yang acuh atau tidak peduli dengan apa yang sedang terjadi. Mata dan hati mereka sudah tertutup dengan absen...uang....absen ...uang.

Merasa iba dan rasa sosial yang masih melekat, istri yemanku berhenti. Aku rela kehilangan 2.000.000 atau beberapa persen dari jumlah tersebut untuk membantu siswa kami yang berlumuran darah menyelamatkan jiwa seseorang. Dengan menolong membantu siswa untuk memberikan pertolongan pertama pada korban, istri teman saya tidak kumanan absen dengan finger (jari). Hal ini aturan yang sangat ketat ....sekali tidak absen dianggap tidak disiplin dan TPP tidak dikeluarkan.

Setelah melakukan pertolongan istri dari temanku ke sekolah untuk mengajar. Ia harus pulang sekolah pukul 04.00 sore. Ia sampai dirumah pukul 05.00. Bu....kata para tetangga Njenengan sekarang  kok tidak pernah ikut RT nan atau Jemaah Ngaji Yasinan Bu? Ia menjawab ...Wah maaf Ibu Ibu saya kerja pagi dan pulang menjelang magrib. Kalau arisan dilaksanakan jam 03.30, aku masih di kantor dan sampai dirumah pukul 05.00. Jadi aku minta maaf Bu...

Belum lagi protes dari anak anak kandung di rumah. Mama kok pergi kerja fajar dan pulang menjelang magrib...Sehingga tidak sempat mengantar aku pergi ngaji atau les? Demikian protes si kecil.

Pra pembaca yang budiman ...Inilah sedikit cermin dari keadaan di negara kita tercinta Indonesia. Para pembaca yang budiman. Aku menuliskan hal ini bukan aku anti disiplin. Aku suka dan selalu berusaha tepat waktu atau berdisiplin. 

Full day school (sekolah sehari penuh) dan disiplin yang demikian kaku yang telah dan akan dilakukan  sebagai salah satu akibatnya adalah akan menghilangkan rasa kepedulian dan rasa sosial antar sesama masyarakat. Dengan diberlakukan aturan yang demikian akan menimbulkan rasa egois yang demikian tinggi. Rasa mementingkan kepentingan diri untuk mengejar materi. 

Bukankah salah satu tujuan pendidikan adalah memupuk rasa kepedulian dan kepekaan sosial yang tinggi? . Displin tidak harus menghilangkan rasa peduli. Disiplin tidak harus melenyapkan kepekaan sosial. Disiplin tidak harus egois atau mementingkan diri sendiri. Semoga tulisan ini menjadi salah satu bahan dikusi dan bahan pertimbangan bagi para pengambil kebijakan di negeri ini. Tak ada gading yang tak retak. Tiada sesuatu yang sempurna di dunia ini, Demikian, terima kasih. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Senin, 08 Mei 2017

Ditulis dan dipostingkan oleh Admin Blog.Sabtu pagi, seperti biasa, aku menuju ke tempat kerja dengan sepeda motor. Dari Pati sekitar pukul 06.15. Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim dan renungan dalam hati, aku menuju  ke SMP Negeri 1 Kayen. Sesampai di kretek Tanjang, sepeda dapat berjalan dengan lancar dan baik. Tetapi setelah aku sampai di Desa Sambiroto 100 km dari jembatan sepeda motor yang aku kendarai tiba tiba berhenti mendadak. Untung, aku mengendarai dalam kecepatan sedang. Dan untungnya lagi dari  dibelakang dan dari depan tidak ada kendaraan yang berjarak dekat. Aku perlahan menepi. Ambil bahu jalan sebelah kiri.

Aku mencoba menghidupkan sepeda dengan double starter tapi stater mati. Kucoba dengan starter bawah dengan menggerakkan atau menekan dengan kaki...tapi sayang mesin tak mau bergerak. Tidak boleh putus asa. Aku stop kendaraan brondol yang sedang lewat, tapi tak satupun yang mau berhenti. Ada beberapa sepeda motor yang berhenti menanyaakan apa yang aku alami, Bahkan ada seorang pemuda yang berhenti menawari aku untuk didorong tapi aku hanya mengucap terima kasih sambil berkata biar aku tuntun Mas. Ya... aku mendorong kira kira seratus meter. Aku temukan bengkel sepeda motor. Aku mencoba  bertanya apa yang sedang sepedaku alami. Beliau menjawab mungkin seker,ring seker atau stang sekernya Mas. Kemudian saya bertanya pada beliau "Apakah sanggup Bapak membuka dan memperbaikinya? Beliau tampak ragu ragu dalam menjawab. Oleh karena itu aku mengucap terima kasih dan kuputuskan untuk meneruskan perjalanan dengan mendorong sepeda motor.

Setelah 100 meter aku dorong ada bengkel sepeda motor lagi. Maaf mas njenengan saget mbedah lan saget ndadondadosi ingkang sae? Nggih Mas. Beliau menjawab. Namun ngantos menge sonten Pak. Ingkang srusak noponipun Pak? Ya dicek dulu Pak. Dibuka mesinnya. Aku yakin si mechanic ini mengasai mesin. Mesin mulai dibuka bautnnya satu demi satu. Aku tunggui. Sekitar seratus baut dari sebuah mesin kendaraan. Langkah demi langkah mesin kendaraan mulai terbuka.

Cerita punya cerita Mas Mechanic tadi, pernah kerja di perusahaan resmi sepeda di Jakarta. Ia juga pernah bekerja di sebuah bengkel sepeda motor di Pati. Ia cerita juga pernah bekerja sama dengan teman membuat toko onderdil sepeda motor. Tapi sayang setelah teman belajar dar nya dan bisa ...ia diusir secara halus tidak boleh bekerja lagi di tempat itu.

Sore pukul 05.00, sepeda belum jadi. Ternyata kerusakan ada pada jantung dan hati sepeda yaitu bagian dalam stang sekker yang terkunci dan tidak dapat digerakkan. Akhirnya, ia menyerah untuk melanjutkan pekerjaan memperbaiki sepeda pada esok harinya. Mas, aku menyerah. Besok sekitar jam 9 diambil. Ya...aku nggak boleh memaksa. Butuh keahlian dan ketelitian khusus untuk memasang seratus baut lagi dan menjadikan kembali sepeda motor dapat berjalan dengan baik.

Aku harus pulang.Para pembaca yang budiman. Karena sore hari tentu saja tdk ada kendaraan umum yang lewat. Aku mencoba menghentikan beberapa mobil pribadi untuk cari nunutan. Tapi sayang....nggak satupun dari mereka mau berhenti. Akhirnya aku mencoba melambaikan tangan  untuk beberapa sepeda ...Alhamdulillah. Ada seorang anak muda yang mau berhenti. Aku katakan terus terang mau nunut sampai ke Pati. Sampai jalan lingkar Tanjang ya Pak. Baiklah aku menjawab. Terima kasih Mas.

Sesampai di perempatan Tanjang begitu turun aku diberikan sinyal oleh seorang anak muda. ..Mau kemana Pak. Alhamdulillah pucuk dicinta ulam tiba. Orang Mengantuk Disorong Bantal. Mendapatkan sesuatu yang sangat diharapkan. Nunut ya Mas. Silakan Pak. Aku nunut sampai ke Pati. Masnya mau kemana? Gembong, Pak. Kalau demikian bila Mas tidak keberatan sekalian tolong saya diantar ke Perumnas Kutoharjo depan Alugoro utara Rumah Sakit RAA Soewondo. Mas tadi tidak keberatan. Sebagai rasa terima kasih aku ganti keikhlasan Mas mengantar saya dengan satu lembar uang kertas. Ia sebenarnya, ia tidak mau menerima  tapi aku paksa.

Pagi harinya sepeda aku ambil dan alhamdulillah dapat berfungsi lagi seperti sedia kala. Ya....sehari perjalanan.



Senin, 30 Januari 2017

Ditulis dan dipostingkan oleh Penulis.
.

 Sahabat Catatan Perjalanan yang budiman. Hari Sabtu tanggal 28 Januari 2017 tanggal merah. Aku punya libur sehari. Sudah kusepakati dengan istri, Hari Sabtu pagi berangkat  ke Kediri untuk mengobati kangen dan memberi motivasi pada sang buah hati kedua yang sedang tolabul ilmi Darul Ma'rifat. Gontor 3 Gurah Kediri. Seperti biasa Jum'at malam atau malam Sabtu, istri packing pakaian dan  minuman yang perlu dibawa. Sementari itu aku mengecek sepeda motor. Sebelum perjalanan lebih dari 400 km, sepeda motor harus fit, mesin sehat dan oli mesin normal. Maklum sepeda motor sudah tua.



Sabtu pagi, aku,istri dan si bungsu
habis sholat shubuh berangkat dari Kota Pati menuju ke
Kota Kediri. Aku mengambil rute Juwana-Rembang-Blora-Cepu-Bojonegoro-Nganjuk-Kediri. Perjalanan di Rembang kami meampir sejenak di Anjungan Rembang untuk istirahat dan melihat laut lepas dan melepas jas hujan. Anjungan sebelah barat TPI Rembang.Di pagi itu cuaca redup dan gerimis mulai turun rintik rintik . Tetapi setelah sampai di Kora Rembang terang benderang. Oleh karena itu jas hujan kami lepaskan untuk meringankan beban berkendara. Alhamdulillah, perlajanan tanpa disertai hujan sampai ke Kota Kediri pukul 15.00.

Video


Sejenak melepas lelah di POM Bensin, ngisi pertamax, ndinginkan mesin n refreh ketegangngan antara Cepu - Bojonegoro 


Walau sejenak bertemu cukup sebagai obat rindu dan suntikan motivasi ke anak no 2, di Gontor 3, Kediri, Jatim.



Tdak boleh egois, walau aku tdk suka durian, dalam perjalanan ke Kota Wisata Batu Malang, dengan Rp. 30,000 sdh bisa dapatkan durian yang super lezaat dan sambil take a rest a while ditepi jalan.




Tidak melewatkan pemandangan sepanjang perjalanan dari Pare Kediri menuju Kota Batu Malang, kawasan hutan pinus dll yang demikian indah dan sejuknya udara...sambil sejenak melepas lelah.




Sejenak mandi dengan air es (air biasa sedingin air es) n Nduha di Masjid Miftahul Huda di sebuah Desa di Kec. Pujon Malang...yang aku heran adalah ada tulisan didalam kamar mandi yang demikian bersih...Jangan Tutup Kran...air bersih demikian bersih melimpah...Kamar mandi putra terpisah dengan kamar mandi putri. Ada sekitar 6 kamar mandi putra dan 6 kamar mandi putri. Subhannalloh...Tidak ditarik ...tapi disediakan kotak amal...Terima Kasih...




Suasana lega...sudah sampai di The Gate (Gapura Gerbang Masuk) Kota Batu.Malang...Take a rest/ have a break ah...for a moment ...termasuk sepeda motornya..




Pilih obyek yang masih gratis ah...di Pusat Kota...untuk menghemat...Apel Raksasa...depan Balai Kota Among Tani...Kota Batu Malang...di pusat kota.




Air Mancur ...di halaman depan Balai Kota Among Tani...Kota Wisata Batu



Indahnya taman di halaman  Depan Balai Kota Among Tani ...Kota Batu Malang

Foto Damin SPd.

Dengan Tiket masuk Rp. 25.000 per orang, kita bisa memetik apel sepuasnya...tapi jangan banyak banyak...karena apel yang kita petik harus ditimbang dibayar Rp. 30.000 per kg nya. Tapi kami hanya beli 1 tiket. Anak istri memetik...saya nunggu diluar kebun...utk penghematan. Oh iya...sekedar info....bonus ...bisa makan apel sepuasnya ditempat...



Meninggalkan Kota Nganjuk Habis Magrib...Rintik rintik hujan. Rasa was was tetap menghantuiku. Menerobos hutan kira kira 50 km dari Nganjuk ke Bojonegoro. Hanya satu kekuatan...Allah...Keraguanku terlepas ketika dalam perjalanan di kesunyian hutan...sekitar pukul 19.00 (7 malam) ada 2 mobil beriringan. Mobil halus aku salip dengan sepeda motor. Eh...ternyata satu mobil merek depan B....menyeret mobil halus ....Merek depan W....Dalam hati...Kami harus bersyukur yang sebesar besarnya...Sepeda motor ....dapat nyelip 2 mobil halus....


Subhanalloh Walhamdulillah Walaillahaillalloh Huallohuakbar...Tak hentinya menghias hati...Menemani perjalanan dari Pati - Kediri - Batu Malang Jatim. Sewaktu berangkat tidak kehujanan. Tetapi sewaktu pulang kehujanan selama 9 jam dari Batu Malang - Pare Kediri- Nganjuk - Bojonegoro - Cepu - Blora - Rembang - Juwana - Pati. Minggu malam. At Midnigt.Middle of The Night. Tengah malam. Sampai rumah (Pati) dengan selamat... Subhanalloh. .Maha Suci Allah...Alhamdulillah....Segala puji bagi Allah.

Senin, 02 Januari 2017

Ditulis dan dipostingkan oleh Penulis.
Para pembaca blog Catatan Perjalanan yang budiman. Ada saja acara pada hari liburan. salah satu diantaranya adalah refreshing. Berwisata merupakan salah satu kegiatan yang termasuk pada kegiatan refreshing tersebut.

Tanggal 31 Desember 2016,mumpung masih liburan, aku istri dan si bungsu, menjenguk anak yang belajar di Kediri. Kami menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi. Dari Pati,Juwana, Rembang,Blora,Cepu,Bojonegoro,Nganjuk,Kediri adalah rute perjalanan kami. Butuh sekitar 8 jam dari Pati hingga Kediri termasuk ishoma. Setelah menginap semalam di Bagian Penerimaan Tamu, dan ketemu sama anak selama kira kira 1/2 jam pada pagi harinya guna memberi motivasi dan tamba kangen, kami pulang. Dari Kediri, kami mengambil rute Kediri, tulung Agung,Trenggalek dan Ponorogo. Sesampai di Ponorogo kami memutuskan mampir sebentar di Telaga Ngebel, Ponorogo, Jawa Timur. Satu alasan, mumpung liburan dan ada waktu untuk refreshing. Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Sambil menjenguk anak, kami mnyempatkan waktu untuk refreshing.

Telaga Ngebel terletak di sebelah timur dari Kabupaten Ponorogo. dari kota kira kira berjarak 20 km. Dari kota menuju ke lokasi jalan menanjak agak sempit. Bus besar tidak bisa sampai ke lokasi karena sulit bersimpangan. Kendaraan roda empat dan sepeda motor bisa dikendarai sampai ke lokasi walau harus berjalan dengan super hati hati. Karena berada di daerah pegunungan udara segar, sejuk dan air yang melimpah. (To be continued)