Jumat, 16 September 2016

Ditulis dan dipostingkan oleh Admin.

Para pembaca yang budiman. Malam ini pukul 20.30 WIB, aku istri dan si bungsu meluncur ke Mapolres Pati untuk menghadiri Pengajian Akbar yang diselenggarakan oleh jajaran Polres Pati di halaman depan. Dari rumah kami berniat mencari dan menambah ilmu agama. Di banner yang ada di bebarapa titik jalan tertulis bahwa pegajian diselenggarakan mulai pukul 19.30 WIB atau jam setengah delapan. Oleh karena itu, kami bergegas setelah menghadiri acara rutin membaca Surat Yasin dan Tahlil di rumah tetangga. Dalam hati, kalau kami berangkat maka kami pasti akan terlambat. Tapi kami bersyukur kepada Allah SWT karena setelah sampai di lokasi baru acara pra. Acara inti belum dilaksanakan.

Setelah kami sampai diperempaan Sidokerto (bang jo) ada beberapa polisi di sekitar Mapolres yang menerima, mempersilakan dan mengatur parkir kendaraan. Kami dipersilakan masuk dan memarkir sepeda motor di jalan raya sebelah selatan dekat dengan POS penjagaan. Alhamdulillah. Kemudian kami masuk. Samapai sekitar POS penjagaan ada beberapa petugas polisi yang membagikan koran. Kami bertiga diberi 3 lampir. Kami tolah toleh. Wah depan panggung masih ada tempat kosong. Alhamdulilah kami mengambil posisi paling depan. Ya Kelas VIP. Terima kasih Pak atas diijinkan memarkir kendaraan dekat dengan lokasi, diberi koran untuk alas duduk dan masih diberi tempat di Kelas VIP.

Setelah membaca tahlil Umum dan sambutan oleh Bapak Kapolres Pati, acara inti dilaksanakan. Ada beberapa hal yang dapat penulis petik dari pengajian tersebut:
1. Kampanye dengan memasang baleho besar besaran di jalan raya, sebaiknya tidak usah 
dipasang, Justru kampanye yang paling baik adalah dengan menanamkan baleho atau gambar di setiap hati masyarakat. Masyarakat sekarang sudah pintar dan tidak bisa dibodohi. Dana untuk membuat baleho dan banner yang besar besaran dapat diberikan kepada orang yang membutuhkan.

2. Perintah Allah kepada Nabi Ibrahim AS kepada putranya Ismail sebenarnya adalah perintah untuk mengorbankan kasih sayang demi ketaqwaan kepada Allah SWT. Kita adalah Ibrahim Ibrahim dan selayaknya dapat mengorbankan Ismail yang pada wujudnya rasa sayang dan cinta yang dapat berupa harta benda, jabatan, kekayaan, kekuasaan. Kita sebaiknya dapat mengorbankan rasa sayang dan cinta pada semua itu untuk menambah ketaqwaan pada Allah SWT.

3. Bila kita memancing dan dapat ikan besar maka ada hak dari ikan tersebut untuk kucing yaitu kepala dan patilnya. Demikian pula bila kita memperoleh rejeki dari Allah SWT, maka sebenarnya ada hak orang lain dari apa yang telah kita peroleh. Bila hak orang lain tidak kita berikan akan dapat menimbulkan berbagai penyakit.

4. Kita seharusnya berdoa minta kesehatan setelah diberi keimanan. Hal ini adalah penting karena dengan sehat rokhani maupun jasmani, kita dapat bekerja dan beribadat dengan baik.

Karena Bapak KH Anwar Zahid menyampaikannya dengan bahasa yang komunikatif dan kocak, maka kami yang hadir kadang ketawa dan kami tidak mengantuk dan kesetrum dengan apa apa yang diberikan. Semoga posting ini bermanfaat. Terima kasih 

0 komentar:

Posting Komentar