Pramuka, Praja Muda
Karana, sebuah kegiatan Extra Kurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh siswa
kelas satu SMA Negeri 1 Pati. Pada saat aku duduk di bangku Sekolah Dasar, aku
sering mengikuti perkemahan. Di waktu SMP aku hanya sekali mengikuti
perkemahan. Aku sangat suka kegiatan ini. Aku sangat senang dengan kegiatan belajar
sambil bergembira. Belajar tali menali,
belajar sandi-sandi, belajar cara bertahan hidup di alam bebas, belajar
simaphore, belajar beribadah, belajar bersosialisasi , belajar untuk hidup
bersama dengan teman baik dikala duka maupun suka, belajar untuk menerima
hukuman dengan iklas. Aku sangat hafal betul lagu himne pramuka...dan mampu
menyanyikannya.
HYMNE
PRAMUKA
Kami
Pramuka Indonesia.
Manusia
Pancasila.Satyaku
Kudarmakan.Darmaku
Kubaktikan.
Agar
Jaya Indonesia.
Indonesia
Tanah Airku.
Kami
Jadi Pandumu.
Seorang pramuka sejati akan selalu mencintai
Ibu Pertiwi. Seorang pramuka sejati akan selalu berpartisipasi membangun negeri
ini. Sebagaimana ditulis pada syair Hymne Pramuka, mampu mencintai negeri dan membawa
kejayaan bangsa ini. Seorang anggota
pramuka sudah sepantasnya mengamalkan TRI SATYA dan DASA DARMA.
Aku juga berusaha untuk menghafal,
memahami, menghayati dan sekaligus berusaha untuk mengamalkan isi dari Tri
Satya dan Dasa Darma Pramuka. Aku masih hafal TRI SATYA dan DASA DARMA PRAMUKA.
TRI SATYA:
Demi
kehormatanku aku berjanji akan bersungguh sungguh:
1.
Menjalankan kewajibanku terhadaop Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
dan mengamalkan Pancasila.
2.
Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.
3.
Menepati Dasa Darma
Sedangkan DASA DARMA
PRAMUKA adalah:
PRAMUKA
ITU:
1.
Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.
Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3.
Patriot yang sopan dan ksatria
4.
Patuh dan suka bermusyawarah
5.
Rela menolong dan tabah
6.
Rajin trampil dan gembira
7.
Hemat cermat dan bersahaja
8.
Disiplin berani dan setia
9.
Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10.
Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Ada pengumuman bahwa nanti malam ada
penerimaan anggota Ambalan. Berpakaian seragam Pramuka lengkap. Jangan lupa
memakai kacu leher dan atribut lainnya. Begitu diumumkan....bahwa pada malam
nanti ada kegiatan pramuka semalam suntuk.
Setelah pulang aku mohon ijin pada
Ibu Muniroh bahwa selama satu malam saya harus mengikuti kegiatan kepramukaan
semalam suntuk. Beliu mengijinkan. Aku berangkat setelah maghrib dengan sepeda
onthel. Setelah sampai di halaman sekolah, kami dibariskan.
Kakak pembina memberikan aturan-aturan
secara lisan kepada calon anggota ambalan. Jumlah kami sekitar 400 siswa. Kami
terdiri dari kelas I Satu sampai kelas Satu Sepuluh. Semua calon anggota harus
berjalan kaki di jalan setapak di persawahan
dan menyusuri jalan di desa-desa sekitar
sekolah. Salah seorang pembina memberi arahan, “Mulai dari sekolah ini, kamu harus
berjalan satu-satu menuju ke selatan. Untuk tanda kemana untuk arah kamu yang
dituju selanjutnya, ikuti saja petunjuk dari kakak pembina yang ada di
perjalanan.”
Hari mulai malam. Rembulan
bersembunyi di balik awan yang tebal. Kulangkahkan kakiku berjalan menurut
perintah dari kakak pembina. Hampir di setiap pertigaan atau perempatan jalan,
ada kakak pembina yang berpakaian lengkap memberi petunjuk arah dan memberi
beberapa pertanyaan yang wajib dijawab. Mulai dari hafalan Tri Satya, Dasa
darma sampai pengetahuan umum. Kalau tidak dapat menjawab , sebagai hukumannya
adalah push up 10 kali. Aku dan temanku, tak mengenali nama-nama dari kakak
pembinaku karena berada di keremangan malam.
Kalau ditanya dan aku bisa menjawab,
maka aku dapat meneruskan perjalanan. Aku menyelinap di malam yang remang-remang.
Dengan sedikit rasa takut, setelah 10 menit perjalanan, aku menunggu teman lain
yang berada di belakang saya. “Ini kesempatan untuk ngerjain temanku,”pikirku
dalam hati. Aku berdiri terdiam tanpa suara seperti patung. Beberapa nyamuk
yang hinggap dan mau menyedot darahku kuhantam dengan tanganku. “Plak,” ia mati
seketika. Ada dua teman yang berjalan.
“Berhenti! “kataku. “Siapkan dan beri
salam!” aku berpura-pura seolah-olah seperti kakak pembina. “Siap...Grak....Beri
Salam...Salam Pramuka....” Tak tega juga aku melihat mereka menuruti saja
perintahku. Aku harus mengatakan pada mereka apa yang sebenarnya terjadi. Setelah
berhasil kukerjai, akhirnya aku berkata,”Maaf ya...aku ngerjain kamu. Aku agak
takut berjalan di kegelapan malam. Aku cari teman untuk jalan bareng bersama.” “Oh...kamu,”kata mereka. Walau mereka berhasil
aku kerjain, mereka tidak marah karena mendengar kata maaf dariku. Akhirnya,
kami bertiga secara bersama-sama menghadapi segala rintangan, mulai dari
menyusuri sungai yang dangkal yang ada di persawahan desa Mblaru, melewati
gerumbul sawah dan menjawab beberapa pertanyaan dari beberapa kakak pembina.
Pukul tiga, kami semua sudah sampai di halaman
sekolah. Semua disiapkan. Prosesi upacara penerimaan anggota ambalan Pramuka
SMAN 1 Pati dilaksanakan. Setelah secara resmi kami diterima, dan upacara
selesai, kami semua dibubarkan dan kami pulang menuju ke rumah masing-masing
dengan mata yang terkantuk-kantuk.
0 komentar:
Posting Komentar