Minggu, 28 September 2014

Ditulis dan dipostingkan oleh Penulis.
Para pembaca yang berbahagia. Pada kesempatan ini, penulis berbagi sebuah masalah yaitu Banjir yang sering terjadi di Kawasan RT 01,02,03,04,05,06,07 RW 08 di Perumnas Kutoharjo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah dan sekaligus memberikan ide upaya mengatasi permasalahan tersebut. Mengapa penulis perlu berbagi masalah ini? Penulis dan beberapa teman sudah sering mengusulkan masalah tersebut lewat forum pertemuan secara resmi ataupun tidak resmi. Tapi hasilnya selalu nihil. Kadang hanya kata-kata yang tidak mengenakkan yang penulis dan teman-teman dapatkan. Maksud dan tujuan menuliskan permasalahan  ini adalah supaya masalah tersebut mendapat tanggapan secara serius dari pihak yang berwenang dan dari warga penghuni kawasan tersebut dan adanya tindak lanjut.



Para pembaca blog yang berbahagia. Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa RW 08 Perumnas Kutoharjo Pati, merupakan salah satu titik pantau pada Penilaian Kabupaten Pati atas Perolehan Penghargaan Adipura Kencana Tahun 2014. Kalau kawasan ini dilihat pada musim kemarau, kawasan ini tampak indah,rapi,udara bersih tidak berbau. Karena warga yang tingal di wilayah ini senang menjaga kebersihan lingkungan, suka menanam tumbuhan atau bunga di pot-pot atau dan menanam tumbuhan atau bunga di kawasan tanah kosong yang belum dibangun rumah dilakukan secara gotong royong atau kesadaran masing-masing warga. Pembuangan sampah juga ditaruh di tempat-tempat sampah yang secara rutin diambil oleh Petugas Sampah dan sampah diambil dan dibuang di tempat pembuangan sampah yang telah ditentukan. Jalan jalan sudah diaspal.

Kesadaran warga yang demikian tinggi untuk kebersihan,keindahan dan ketertiban lingkungan, tidak diimbangi dengan kesadaran perlunya penanganan yang serius akan penyelesaian masalah banjir yang sering terjadi di musim penghujan. Penulis bukanlah seorang ahli bangunan. Penulis hanya seorang warga biasa. Tetapi  penulis bertempat tinggal di kawasan tersebut.

Coba kita tengok keadaan lingkungan tersebut dari tahun ke tahun. Bila ada hujan deras terus menerus di daerah tersebut selama 2 jam, sudah bisa dipastikan air yang mengalir di got got kanan dan kiri jalan meluap sampai di sepanjang Jalan Arjuna dan Jalan Bima. Bahkan jika hujan berlangsung 3 atau 4 jam, ketinggian air di jalan samapi 30 cm - 50 cm di jalan jalan Bima atau Jalan Jalan Arjuna Bahkan banyak rumah warga yang digenangi air. Bila tidak diatasi air luapan akan  masuk ke dalam rumah akan mengotori rumah. Atau yang lebih parah lagi  dapat merusak dokumen-dokumen penting yang terbuat dari kertas yang tidak sempat mengamankan.

Apa sebenarnya penyebab banjir di kawasan RW 08 Perumnas Kutoharjo,Kec. Pati, Kabupaten Pati tersebut? Menurut analisa penulis ada beberapa penyebab dari banjir tersebut, diantaranya adalah:
1. Sebagian besar saluran air di kiri dan kanan sepanjang Jalan Bima dan Jalan Arjuna tersebut menyempit dan adanya pendangkalan akibat pengendapan lumpur selama bertahun-tahun.
2. Tidak berfungsinya saluran air utama di sepanjang  Jalan Amarta Raya di sebelah kiri dan kanan jalan diakibatkan pendangkalan dan penyempitan  serta beralih fungsinya saluran utama menjadi kawasan milik perseorangan. Dipagari atau ditutup dengan dicor secara permanen sehingga sulit untuk dilihat dibuka untuk dikontrol kebersihannya.

Menurut pendapat penulis, ada 4 cara untuk mengatasi Ancaman Bencana banjir besar di Kawasan RT 06 RW 08 Perumnas Kutoharjo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
1. Normalisasi saluran air di sepanjang Jalan Bima dan Jalan Arjuna dengan menambah lebar dan mengeduk lumpur atau endapan.
2. Normalisasi saluran air utama di kanan dan kiri Jalan Amarta Raya Perumnas Kutoharjo dengan memperlebar dan memperdalam saluran air paling tidak ukurannya sama dengan saluran air di depan di tepe jalan  SMA Negeri 2 Pati atau dibuat seperti saluran air sebesar sebelah kiri jalan Pentol Blaru ke selatan.
3. Mengembalikan fungsi sebagai saluran air milik pemerintah atau bersama, bukan milik perseorangan di sepanjang kanan-dan kiri Jalan Amarta Raya.
4. Warga tetap menjaga kebersihan lingkungan.

Untuk pengatasan masalah No. 1 dan 4, Isya Allah, dapat diatasi dengan kesadaran warga dengan dukungan Pemerintah. Tetapi untuk mengatasi masalah No 2 dan 3, menurut pendapat penulis, adalah sudah merupakan wewenang Desa atau yang lebih tepat adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pati, karena  butuh dana puluhan bahkan ratusan juta rupiah.

Apabila jumlah yang demikian besar dibebankan ke warga di kawasaan teraebut jelas keberatan. Semoga tulisan ini memperoleh tanggapan yang positip dari berbagai pihak dan semoga ada tindak lanjut untuk mengurangi bahaya banjir di musim penghujan atau bisa menghentikan banjir yang sering terjadi di kawasan tersebut. 

Dan dengan demikian bisa mencerminkan kawasan yang menjadi salah satu Titik Pantau Penilaian Adipura Kencana Kabupaten Pati yang sebenarnya...........

Demikian terima kasih......